TikTok telah menjadi platform media sosial yang sangat populer, terutama di kalangan anak muda. Meskipun menyediakan hiburan dan peluang kreatif, penggunaan TikTok yang tidak terkontrol dapat membawa dampak negatif, baik secara mental maupun sosial. Salah satu dampak yang sering terjadi adalah kecanduan. Banyak pengguna menghabiskan waktu berjam-jam untuk scrolling tanpa henti, yang mengganggu produktivitas sehari-hari dan mengurangi waktu untuk aktivitas penting lainnya.

Selain itu, TikTok dapat mempengaruhi kesehatan mental. Tekanan untuk mendapatkan likes, views, dan followers sering kali membuat pengguna merasa tidak cukup baik. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri, terutama di kalangan remaja. Tidak jarang juga, komentar negatif atau cyberbullying di platform ini dapat meninggalkan dampak emosional yang mendalam bagi pengguna.

TikTok juga memiliki potensi untuk menyebarkan informasi yang salah atau konten tidak pantas. Algoritma TikTok dirancang untuk menampilkan video berdasarkan preferensi pengguna, tetapi ini juga dapat mengarahkan mereka pada konten yang kurang mendidik atau bahkan merugikan. Konten seperti prank berbahaya, tantangan ekstrem, atau informasi palsu play228 dapat mempengaruhi cara berpikir, terutama bagi pengguna muda yang lebih rentan.

Dampak sosial juga tidak dapat diabaikan. Penggunaan TikTok yang berlebihan dapat mengurangi interaksi langsung dengan keluarga atau teman. Selain itu, kebiasaan merekam setiap momen untuk konten dapat membuat pengguna kehilangan kesempatan menikmati momen tersebut secara utuh. Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk lebih bijak dalam menggunakan TikTok, dengan membatasi waktu layar dan menyaring konten yang dikonsumsi demi menjaga keseimbangan dan kesehatan diri.